Masih
saja terjadi kekerasan terhadap wartawan di negeri ini. Menyedihkannya, bukan
lagi kekerasan itu datang dari mereka yang tahu arti hukum, tetapi justru
mallah seorang yang dianggap sebagai seorang penegak hukum pun, tak terelakan
lagi.
Kita
dikejutkan apa yang terjadi pada Didik Hermanto pewarta foto Riau Pos, dan lima
warawan lainya, pelakunya oknum perwira menengah TNI Angkatan Udara (AU).
Miris
kita melihat peristiwa ini, terutama jika kita saksikan bagaiman oknum perwira
TNI AU sampai menindih sang pewarta foto yang sudah jatuh tidak berdaya. Di
mana kesalahan sang pewarta foto dan wartawan lainya? Rasanya tidak ada
ksalahan yang mereka lakukanketika menjalankan tugas jurnalistiknya.
Ceritanya,
ketika wartawan itu mendengar kabar jatuhnya pesawat Hawk 200 milik TNI AU di
sekitar pemukiman warga RT 03, RW 03 Dusun 03 Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak
Hulu, Kabupaten Kampar, mereka langsung menuju lokasi kejadian dan mengabadikan
moment penting tersebut. Apalagi, ini adalah pesawat tentara, maka bisa jadi
berkemungkinan ada yang amat penting pada kasus jatuhnya pesawat tersebut.
Malah belakangan dikabarkan bahwa ada bahan peledak di dalam pesawat.
Dalam
kasus ini, wartawan sudah selesai melakukan tugasnya, dalam arti foto sudah
diambil dan tidak terjadi apa-apa. Jadi alasan itu kurang tepat. Kalaupun
dengan dilarang sebaikanya dilakukan dengan baik-baik dan tidak perlu langsung
main pukul sebab mereka pasti tidak akan melawan.
Pada
sisi lainya, kita semua harus sadar bahwa, zaman sudah berubah. Hal sebesar itu
tidak akn mungkin bisa ditutupin lagi. Kalaupun para “kuli tinta” d
i lapangan
bisa dibungkamatau dihalangi untuk meliput, tapi masyarakat sekitar sudah
menyaksikan kejadian secara langsung. Dengan banyaknya media sosial seperti
facebook, twitter atau lainya berita dan gambar tersebut pasti dengan cepat
bisa tersebar di dunia maya.
Jatuhnya
pesawat Hawk 200 di Riau, pasti ada diantara warga yang jaga pasti sudah
mengabadikannya. Dan hasilya pasti sudah tersebardengan cepat dan tidak bisa
dicegah lagi.
Saat
ini bukan zamannya lagi untuk menutup-nutupi informasidari masyarakat atau
media. Media sesuai dengan tugas dan fungsinya memang untuk menyampaikan
informasi kepada khalayak ramai. Kerena itu media jangan dijadikan lawan tapi
dijadikan kawan. Bagaimana caranya? Jalinlah komunikasi yang baik dengan
wartawan, bukan memusuhinya, kemudian melakukan kekerasnterhadap mereka yang
jugamengemban tugas mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar